Suasana pagi di Kairo, ibu kota negara ini, penuh dengan keajaiban. Setibanya di Bandara Antarabangsa Kairo, saya disambut oleh hiruk-pikuk kota metropolitan.. Setelah check-in di hotel, saya segera menuju ke Piramid Giza, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang masih berdiri megah hingga kini. Ia merupakan struktur raksasa yang dibangun lebih dari 4.500 tahun yang lalu.
Ekspedisi berlanjut dengan pelayaran di Sungai Nil, sungai terpanjang di dunia yang menjadi nadi kehidupan peradaban Mesir kuno. Naik felucca, saya menikmati pemandangan menakjubkan di sepanjang sungai. Salah satu perhentian adalah Kota Luxor, yang dikenal sebagai “muzium terbuka terbesar di dunia.” Di sini, saya mengunjungi Kuil Karnak dan Lembah Para Raja, tempat peristirahatan terakhir bagi firaun-firaun Mesir.
Perjalanan saya tidak lengkap tanpa mengunjungi Alexandria, kota pelabuhan yang didirikan oleh Raja Alexander. Alexandria adalah pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan pada zaman Helenistik. Tak jauh dari Alexandria, saya menikmati keindahan Laut Mediterania dengan pantai berpasir putih dan air biru jernih.
Dengan kenangan yang abadi dan hati yang penuh rasa kagum, saya meninggalkan Mesir dengan janji untuk suatu hari kembali lagi. Tempat ini, dengan segala keajaibannya, telah mengukir jejak yang mendalam dalam hidup saya.